Handoko menganalisis berdasarkan micro-expression.
“Micro-expression adalah ekspresi asli yang berasal dari desakan otak. Ekspresi emosi yang paling jujur, tidak bisa diajak kompromi, bisa terjadi tanpa disadari, dan bisa cepat sekali muncul dan menghilang dalam 1/25 detik,” - Pokermimpi.com
Lewat ekspesi ini, Jessica diposisikan sebagai sahabat yang akan reuni dengan dua sahabat lainnya yakni Wayan Mirna Salihin dan Hani. Lalu menjadi seorang sahabat yang menyaksikan sahabatnya (Mirna) tewas atau dibunuh.
Jessica
Jessica juga diposisikan sebagai seorang yang terpojok oleh masyarakat karena menjadi terduga pelaku pembunuhan. Masyarakat pun akhirnya diberondong pertanyaan apakah dirinya menaruh racun sianida di dalam kopi Mirna?
Menurut Handoko, reaksi yang seharusnya Jessica keluarkan adalah marah, sedih, takut atau gugup. Seharusnya Jessica membela diri atau merasa tertuduhkan.
“Saya selaku orang yang memang lulusan Forensic Emotion, Credibility and Deception, menanti-nantikan emosi-emosi seperti disebutkan di atas. Namun, saya tidak menemukan tanda-tanda ekspresi dari empat emosi tersebut di banyak interview Jessica dengan media yang kemudian ditayangkan di dunia maya,” kata Handoko. - Seniqq.com
Jessica
Handoko yang mendapatkan gelar masternya dari Asian Institute Management (AIM) Filipina itu mengatakan Jessica tidak menunjukan emosi ketika menjawab berbagai pertanyaan wartawan di berbagai kesempatan.
Sejatinya, seorang sahabat yang baru kehilangan sahabatnya, bahkan menyaksikan sahabatnya meninggal dibunuh, akan menolak menemui media. - Arwanaqq.com
“Emosi itu seharusnya pasti masih ada. Bukannya udah ‘gitu aja’, udah ‘gitu ceritanya’ dan ‘let’s move on’,”
Bahkan dalam sebuah rekaman video, Handoko berhasil menganalisa ekspresi wajah Jessica yang diduga Jessica sudah mengetahui bahwa di dalam kopi Mirna ada kandungan zat sianidanya.
Jessica
Handoko mengatakan, pengacara Jessica sempat mempertanyakan kebenaran adanya kandungan sianida di dalam kopi yang diminum Mirna hingga menyebabkan wanita itu tewas. Karena saat bartender, manajer kedai kopi dan seorang temannya, Hani, juga turut mencicipi kopi itu namun tidak meninggal.
“Saya memperhatikan ekspresi verbal Jessica di rekaman asli tanpa edit dari sebuah stasiun televisi. Reaksi verbal dan non-verbal Jessica mengatakan, ‘Yah, enggak tahu deh saya bakal kenapa kalau saya minum kopi itu,’ yang kemudian buru-buru dikoreksi spontan, ‘tetapi bukan gara-gara apa, gara-gara lambung saya ini,'” - Ligapokerqq.com
Sesaat kemudian Jessica mengatakan kalau bau kopi Mirna sama seperti kopi hitam yang dicampur asam. Selain itu, Jessica juga mengatakan bahwa aroma kopi yang diminum Mirna tidak normal, tidak seperti aroma kopi pada umumnya. - Toko303.com
“Ini membawa saya pada hipotesis, Jessica tahu bahwa kopi itu ada sianidanya,”
Walau demikian, hal ini masih hipotesis seorang ahli mikro ekspresi wajah. Untuk kebenaran selanjutnya, masih terus diserahkan kepada kepolisian. Atas dasar analisa ini, bagaimana menurutmu? - Bintangdomino.com
0 comments:
Post a Comment